Petani Tomat Menjerit Akibat Anjlok Harga Tomat

- Penulis

Jumat, 2 Agustus 2024 - 12:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

ANTARANEWS86.COM |KARO (SUMUT)_Petani tomat di Kabupaten Karo kini kembali menjerit, bagaimana tidak, harga tomat di daerah tersebut anjlok menjadi Rp1.000 per kilogram (kg).

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah seorang petani tomat di Desa Suka Nalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Bener Karo, Melki Sitepu mengatakan, anjloknya harga tomat tersebut sudah terjadi sejak sepekan lalu.

 

Bahkan, kata dia sebelum Ramadhan harga sayuran tersebut mencapai Rp 6 ribu per Kg, kemudian turun menjadi Rp 4 ribu per Kg, selanjutnya anjlok lagi Rp 1,5 ribu per Kg, hingga saat Rp1.000 per Kg.

 

“Padahal kami sangat berharap harga tomat bisa stabil agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga, belum lagi kebutuhan pokok saat ini naik,” ucapnya.

 

Dirinya berharap, pemerintah dapat mencari solusi terkait anjloknya harga tomat ditingkat petani di Karo.

 

“Kami sangat khawatir seperti tahun lalu, hasil panen tomat dibuang lantaran tak bisa terjual,” imbuhnya.

 

Ditempat terpisah seorang petani bernama Willem Ketaren (34), warga yang tinggal di Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, Sumatera Utara mengatakan harga tomat hanya Rp 1000 per kilogram.

Baca Juga:  Pj. Bupati Langkat diwakili Asisten III, Lepas 130 Mahasiswa KKN Tematik USU di Langkat

 

“Hari ini harga tomat hanya Rp 1000 per kilogram. Padahal pekan lalu mencapai harga Rp 1.500 per kilogram,” ungkap Willem kepada wartawan, Kamis, (01/08/24).

 

Akibat harga sayur mayur yang murah, Willem mengaku enggan memanen tomatnya yang saat ini sedang memasuki masa panen.

 

“Harga pupuk dan obat mahal, belum lagi ada biaya panen seperti upah pekerja, ongkos perjalanan menuju pasar penjualan buah dan sayur tidak sebanding dengan harganya,” keluh Willem.

 

Ia menjelaskan bila harga murah semacam itu terjadi sejak musim kemarau melanda Tanah Karo. Tak hanya buah tomat, harga murah juga berlaku untuk sayur mayur dan komoditi lainnya.

 

“Bahkan harga sayur kol juga sama. Bahkan petani banyak yang enggan memanen hasil pertaniannya,” ungkap Willem.

 

Untuk itu Willem berharap agar ada campur tangan dari pemerintah untuk menetralisir harga sayur mayur di Tanah Karo. Termasuk diantaranya menurunkan harga pupuk dan obat-obatan untuk tanaman. Dengan demikian petani dapat sejahtera dari hasil pertanian mereka.tuturnya.

 

(Dedi H)

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel www.antaranews86.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sejumlah ASN Aktif dan Yang Pensiun Terima Penghargaan Pada HUT ke-54 KORPRI
Hadir dalam Rakor Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan, Plt. Wakil Jaksa Agung Minta Pencegahan Diperkuat
Konsolidasi Tanah Jadi Jawaban Warga Karangsari di Kendal Hadapi Luapan Air Laut
Soroti Metamorfosis Mafia Tanah, Menteri Nusron: Jangan Sampai Terlibat
Cegah Tindak Pidana Pertanahan, Bareskrim Polri Tegaskan Kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN
Hasil Nyata Kerja Bersama, Menteri Nusron Ungkap Lebih dari Rp23 Triliun Selamat dari Mafia Tanah
Buka Rakor Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan, Menteri Nusron Ajak APH Pererat Kolaborasi Berantas Mafia Tanah
Wamenkes RI Beri Apresiasi Atas Respons Cepat Bupati Afandin Pulihkan Layanan Kesehatan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:59 WIB

Sejumlah ASN Aktif dan Yang Pensiun Terima Penghargaan Pada HUT ke-54 KORPRI

Jumat, 5 Desember 2025 - 03:28 WIB

Hadir dalam Rakor Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan, Plt. Wakil Jaksa Agung Minta Pencegahan Diperkuat

Jumat, 5 Desember 2025 - 03:25 WIB

Konsolidasi Tanah Jadi Jawaban Warga Karangsari di Kendal Hadapi Luapan Air Laut

Jumat, 5 Desember 2025 - 03:24 WIB

Soroti Metamorfosis Mafia Tanah, Menteri Nusron: Jangan Sampai Terlibat

Jumat, 5 Desember 2025 - 03:22 WIB

Cegah Tindak Pidana Pertanahan, Bareskrim Polri Tegaskan Kolaborasi dengan Kementerian ATR/BPN

Berita Terbaru